Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 11:30:22【Resep Pembaca】042 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(31716)
Sebelumnya: BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
Selanjutnya: 11 SPPG 3T di Karimun dalam proses pembangunan
Artikel Terkait
- Jangan sepelekan campak, pahami gejala hingga pencegahan yang tepat
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf
- Kapolri siapkan fitur lapor cepat pada aplikasi ojek daring untuk kamtibmas
Resep Populer
Rekomendasi

Resep roti tawar rasa kopi ala Roti O, cocok untuk sarapan dan ngopi

Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke

Wamentan dorong sektor pertanian nasional pasok kebutuhan haji

Bulan Sabit Merah sebut 29 staf di Gaza tewas sejak agresi Israel

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri